Menurut laporan IQNA dari India, pemimpin Buddha India, Dalai Lama dalam konferensi ini, yang diadakan 17 Juni, mengatakan: "Muslim harus mengakhiri konflik antara Syiah dan Sunni, dan ini adalah kelaziman periode waktu yang harus kita lewati," katanya.
“Pesan dari semua agama di dunia didasarkan pada kejujuran dan persatuan dan kita harus mengikutinya. Muslim harus saling bekerja sama, dan perang dan konflik bukanlah solusi yang tepat untuk menyelesaikan masalah,” imbuhnya.
Mohammad Hamed Ansari, mantan wakil Presiden Pertama India, yang merupakan tamu kehormatan di konferensi itu, dengan menekankan pada harmoni dan persatuan umat Islam di bidang persatuan mengatakan, “Ada budaya koeksistensi di seluruh dunia, tetapi hal ini tiada duanya di tengah-tengah agama-agama India.”
Seyed Mahmood Asad Madani, Sekretaris Jenderal Jamaat-e-Islami India, juga mengatakan di konferensi itu: "Ekstremisme mazhab tidak dapat diterima dalam mazhab apa pun, dan kita harus hidup bersama berdasarkan kesabaran dan kedamaian."
Demikian juga, pemimpin Syiah di India, Kalbe Jawad Nagvi menyatakan: "Pertama, kita harus memperbaiki diri dengan mempraktikkan Islam sejati, karena dalam periode ini kita jauh dari hukum dan pesan-pesan Alquran; dengan demikian, umat Islam saat ini akan menjadi Muslim sejati dengan mengikuti perintah-perintah Islam dan masalahnya akan teratasi."
Hafiz Mohammad Taher di konferensi itu mentilawah kalam wahyu Ilahi dan berbagai tokoh agama dan budaya dari berbagai agama hadir.